Undhuh-Undhuh, Transformasi Tradisi Jawa Menjadi Perayaan Kristiani (3)


“Bagian Tiga” Minggu Pagi, 13 Mei 2018 Acara puncak, Riyaya Undhuh-Undhuh! Akhirnya, ini hari yang saya tunggu-tunggu. Saya, Hesti dan Thay bergegas berangkat ke GKJW Mojowarno sejak matahari belum terbit. Kami sudah menyiapkan perlengkapan tempur berupa kamera foto, kamera video, dan tentu saja cemilan untuk mengganjal perut karena kami tidak akan sempat sarapan di penginapan. Tepat pukul 05.30 WIB jalan raya di depan gereja ditutup untuk mempersiapkan kedatangan  7 rombongan kendaraan hias yang berasal dari berbagai blok seputar Mojowarno. Saya, Hesti dan Thay sudah mengincar beberapa posisi terbaik untuk mendapatkan gambar. Thay menempatkan diri di luar halaman gereja, sementara saya […]


Undhuh-Undhuh, Transformasi Tradisi Jawa Menjadi Perayaan Kristiani (2)

Share the knowledge!

“Bagian Dua” Di akhir wawancara Pdt. Wimbo bercerita, salah satu bagian persiapan Riyaya Undhuh-Undhuh yang paling menyita waktu adalah proses menghias mobil. Warga dari masing-masing blok peserta riyaya sudah akan memulai persiapan berminggu-minggu sebelumnya. Dari menentukan tema cerita Alkitab yang akan ditampilkan dalam mobil hias, bergotong royong merangkai padi ketan yang menjadi aksesoris utama mobil hias, menggarap kerangka patung-patung hias, hingga pada hari menjelang puncak acara, hasil panen dikumpulkan untuk diarak dan dilelang di halaman gereja. Menata Kendaraan Hias Jelang Undhuh-Undhuh Diantar oleh salah satu warga, Tim EIN Institute bergeser menyambangi salah satu dusun, yang lebih populer dinamai berdasarkan blok; […]


Share the knowledge!

Undhuh-Undhuh, Transformasi Tradisi Jawa Menjadi Perayaan Kristiani (1)

Share the knowledge!

Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno menarik perhatian saya sejak setahun lalu. Berawal ketika saya menemukan sebuah artikel di majalah pariwisata terbitan 2013 tentang Riyaya Undhuh-Undhuh; sebuah perayaan ucapan syukur pasca panen yang digelar tahunan oleh gereja tersebut.


Share the knowledge!

Tedi Kholiludin: Siapa Saja Bisa Terjerat Pasal Penodaan Agama

Share the knowledge!

Semarang, EIN Institute – Di balik patung Warak yang menjulang di Taman Pandanaran Semarang, hampir 100 orang datang berkumpul pada Selasa (28/8) malam lalu. Setelah saling menyapa akrab, mereka langsung mencari tempat duduk masing-masing di ruang publik berbentuk teater itu. Sehelai spanduk dengan tulisan Pelita Untuk Meiliana: Keprihatinan Pasal Penodaan Agama, dibentangkan dekat kanopi


Share the knowledge!

Rujak Pare, Simbol Melawan Lupa Tragedi 1998


Undangan itu datang lewat WhatsApp, mengajak hadir di Gedung Rasa Dharma (Boen Hian Tong)  Jl. Gang Pinggir Nomor 31 Semarang pada Minggu, 13 Mei 2018, pukul 09.30-10.00 WIB untuk mengenang Mei 1998. Acaranya sederhana: doa bersama, memakai pita hitam, dan makan rujak pare


Museum Orang Cina di Amerika, Upaya Kolektif Melawan Rasisme

Share the knowledge!

Charles Lai dan John Kuo Wei Tchen memunguti memorabilia dari tong-tong sampah kawasan pecinan di New York pada tahun 1980. Mereka tak pernah menduga bahwa 30 tahun kemudian, upaya mereka akan menjelma jadi The Museum of Chinese in America (MOCA) nan prestisius. Menempati bangunan elegan rancangan arsitek tenar Maya Lin yang juga merancang Vietnam Veteran Memorial, per bulan MOCA dikunjungi hampir 4000 orang yang ingin tahu tentang kiprah orang-orang Cina dan keturunannya di Amerika.


Share the knowledge!

Berburu Kompiang, Modal Lima Ribu Kenyang Hingga Siang

Share the knowledge!

Warisan budaya Tiongkok sangat berpengaruh dalam dunia kuliner Indonesia. Faktanya, berbagai makanan asal Tiongkok telah melebur menjadi makanan masyarakat Indonesia sehari-hari dengan modifikasi bahan dasar dan bumbu lokal. Proses akulturasi ini terjadi sejak gelombang imigran asal Tiongkok mulai mendiami Nusantara pada akhir abad 14. Banyak sekali kosakata kuliner Indonesia yang ternyata masih menggunakan nama asli dari daerah asal di Tiongkok, antara lain dari Hokkian, Hakka dan Kanton.


Share the knowledge!