
“Gus Dur menjadi tokoh penting dalam masa transisi setelah rezim otoriter. Meski mengendalikan pemerintah hanya 20 bulan, beliau berhasil mengembalikan marwah politik Indonesia,” tutur penulis buku Menjerat Gusdur, Virdika Rizky Utama dalam acara memperingati Haul Gus Dur ke-10. Acara ini diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Negeri Semarang (PMII Unnes) di Perpustakaan Unnes pada Minggu (19/01). “Musuh terbesar Gus Dur adalah oligarki. Ia melawannya dengan mengajarkan politik tanpa kompromi. Ungkapan ini menandakan Gus Dur melawan kelompok lama yang masih ada di tubuh pemerintahan. Bukan sesuatu yang mustahil mewujudkan sila kelima. Berpolitik harus bernegara dan berkonstitusi,” lanjut Virdika dalam paparannya. […]