Angkringan Silaturahim: Budaya adalah Panglima dalam Membangun Perdamaian

Share the knowledge!

Semarang, Kabar EIN – Sejak Sabtu (25/3) pagi, para pemuda Katolik Ungaran terlihat sibuk menata dekorasi di halaman Gereja Kristus Raja Ungaran. Kerja-kerja ini merupakan persiapan penyelenggaraan acara “Angkringan Silaturahim: Srawung Seniman Budayawan Lintas Agama.” Beberapa anak muda terlihat menyiapkan panggung, menggelar karpet di ruang tengah untuk tempat duduk tamu , serta menata meja-meja kecil  di sekeliling karpet sebagai tempat menghidangkan jajanan pasar. Suasana terbangun seolah-seolah di angkringan pinggir jalan, bedanya jajanan di angkringan ini tak dipungut bayaran. Gelar kesenian yang ditampilkan cukup beragam. Ada seni Karawitan dari Candra Kirana dan tembang Geguritan dari Paramesthi, pertunjukan teater, dan tarian Sufi. […]


Share the knowledge!

Belajar dari GRIS, Anak Muda Harus Merebut Ruang Kultural


Semarang, EIN Institute – Bagaimana cara generasi anak cucu kita mengenang kita di masa depan jika tidak ada satupun monumen atau prasasti yang kita tinggalkan? Pertanyaan ini jadi bahan diskusi bertema “GRIS, Senjakala Ingatan” pada Senin (20/03) di Gedung Lawang Sewu Semarang. Penyelenggara diskusi adalah Dhudhah Semarang, gerakan masyarakat sipil yang sadar akan pentingnya pelestarian budaya lokal. Gerakan ini diinisiasi oleh Paseduluran Lawang Sewu (PLS), suatu komunitas yang terbentuk pertengahan 2016 dengan fokus melakukan revitalisasi kebudayaan Jawa. Dewasa ini di Semarang bermunculan berbagai gerakan pelestarian budaya. Dhudhah Semarang mengkhususkan gerakan pada pemahaman kebudayaan Jawa melalui pendekatan sejarah. Mengapa harus gerakan […]


Kantin Kebajikan, Masih Ada Makan Siang yang Gratis

Share the knowledge!

Semarang, Ein Institute – No free lunch. Di dunia ini tidak ada yang gratis. Demikian ujaran populer yang kerap kita dengar sehari-hari. Nyatanya, di Gedung Rasa Dharma kawasan Pecinan Semarang setiap Selasa mulai pukul 11.00 siang disediakan seratus porsi makan siang gratis. Ketika kru Kabar Ein tiba siang itu (12/3), nampak piring-piring ditata rapi terisi nasi dan beragam lauk. Ketika orang-orang mulai berdatangan untuk makan, penjaga bergegas menambahkan sayuran sembari tersenyum ramah. Gedung milik perkumpulan Tionghoa tertua di Semarang yang dahulu bernama Boen Hian Tong tersebut disulap Andi Gunawan dan teman-temannya menjadi “Kantin Kebajikan”. Tuna wisma, tukang becak, tukang parkir, […]


Share the knowledge!

Rekatkan Berbagai Etnis, Kesbangpol Jawa Tengah Gelar Pentas Budaya

Share the knowledge!

Semarang, EIN-Institute – Empat perempuan berkebaya biru yang dipadankan dengan kain songket bermotif cerah berdiri di samping pintu masuk aula Wisma Perdamaian, Semarang. Dengan cekatan mereka menyapa dan mengantarkan setiap tamu undangan menempati tempat duduk yang masih kosong. Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara (Perantara) bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah menampilkan Gelar Kesenian dan Kebudayaan Daerah 2017 pada Minggu (12/3). Tema yang dipilih “Mempurifikasi Kearifan Lokal, Mempertahankan Kepribadian Budaya Nasional”. Pentas yang  menampilkan 15 tarian daerah Indonesia ini dihadiri lebih dari 600 orang. Panitia harus menambah jumlah kursi yang diambil dari gudang karena membludaknya tamu undangan. […]


Share the knowledge!

Setyawan Budi: Indonesia Harus Pukul Mundur Intoleransi

Share the knowledge!

Semarang, EIN Institute – Para peserta acara “Srawung Kaum Muda Lintas Agama” tersentak menyaksikan Romo Aloysius Budi Purnomo (Romo Budi) berlari ke tengah area pertunjukan, menerobos hujan dan memeluk penari sufi. Tari Sufi yang dipentaskan oleh komunitas Islam di halaman Balaikota Semarang pada Minggu (5/3) berakhir haru. Gerimis runtuh menjelang  tarian selesai dipentaskan, dan dalam sekelip mata berganti menjadi hujan disertai angin kencang. Perubahan cuaca ini memaksa peserta acara srawung berjejal-jejal berebut berteduh di bawah tenda. Sementara salah satu penari sufi terus berputar menyelesaikan gerakan tarinya tanpa menghiraukan hujan lebat. Romo Budi yang mengiringi tarian dengan meniup saksofon sontak berjalan […]


Share the knowledge!

Pelarangan Pork Festival, Upaya Jadikan Semarang Panggung Baru Intoleransi

Share the knowledge!

Warga Ngobrol Bareng tentang Hak Asasi Manusia (Waroeng HAM) seri ke-5 digelar di Gedung LPUBTN, Kawasan Kota Lama Semarang pada Senin (27/2). Tema diskusi kali ini adalah “Pelarangan Pork Festival: Pengingkaran Kebhinekaan Indonesia”. Diskusi dimotori oleh EIN Institute dengan dukungan LBH APIK Semarang, PKBI Jawa Tengah, Rumah Pelangi, Bengkel Sastra Taman Maluku dan Radio Elshinta sebagai rekan media. EIN Institute yang didirikan di Semarang sejak 2009 silam, berfokus pada kerja-kerja promosi pluralisme. Pada 19 Januari 2017, organisasi massa Forum Umat Islam Semarang (FUIS) menyampaikan protes atas penyelenggaraan Pork Festival yang direncanakan berlangsung pada 23-29 Januari 2017 di Pasaraya Sri Ratu […]


Share the knowledge!

Pemuda Lintas Agama Inisiasi Gerakan Mengajar Anak-Anak Miskin Kota

Share the knowledge!

Semarang, EIN Institute – Kepedulian terhadap nasib sesama yang kurang beruntung dan keinginan meningkatkan kualitas kehidupan mereka, menjadi landasan semangat Prana dalam kesehariannya berkegiatan di Pelayanan Sosial Garam dan Ragi Masyarakat (PS Garam). Sudah dua tahun mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata ini diberi mandat menjabat Ketua PS Garam. PS Garam sendiri adalah salah satu unit pelayanan Keuskupan Agung Semarang. PS Garam memiliki misi memangkas kesenjangan sosial yang berakar dari kesenjangan pendidikan. Mengetuai lembaga non-profit di usia muda memang bukanlah hal yang mudah bagi Prana, banyak tantangan dihadapinya. Ketika semangatnya menurun, senyuman tulus anak-anak di perkampungan pinggir kota yang dilayaninya […]


Share the knowledge!

Pentas Seni Lintas Agama, Ajang Anak Muda Belajar Keberagaman

Share the knowledge!

Semarang, EIN Institute – Maria terlihat mondar mandir di area Gereja Santa Theresia Bongsari sejak sore hingga menjelang malam. Sebagai ketua panitia acara pentas seni lintas iman “Love in Diversity – With Tolerance We Can”, Maria terlihat terus melakukan koordinasi dengan panitia lainnya. Acara yang digelar di Aula Santa Theresia tersebut berlangsung pada Sabtu malam (18/2). Terlibat dalam kepanitiaan pentas seni lintas agama merupakan pengalaman pertama bagi mahasiswi Teknologi Pangan Universitas Soegijapranata ini. “Saya senang dapat pengalaman baru, seperti waktu main di pondok pesantren. Saya sebagai umat Katolik kaget waktu pak Kyai mengulurkan tangan untuk bersalaman, saya kira kan semua […]


Share the knowledge!

Wayang Potehi, Seni Pertunjukan Lintas Kultur yang Terancam Mati

Share the knowledge!

Wayang Potehi. Nama ini cukup asing bagi telinga orang Indonesia. Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kantung kain. Cara memainkannya adalah dengan memasukkan tangan ke dalam kantung kain dan memainkannya seperti layaknya wayang kulit. Wayang Potehi dimainkan menggunakan kelima jari tangan. Tiga jari tengah; telunjuk, jari tengah, dan jari manis berfungsi mengendalikan bagian kepala wayang, sedangkan ibu jari dan jari kelingking berperan menggerakkan bagian tangan wayang. Wayang Potehi merupakan seni pertunjukan boneka tradisional yang berasal dari Cina Selatan. Potehi adalah kata serapan dari dialek Hokkian, yakni : poo (artinya kain), tay (artinya kantong), dan hie (artinya wayang); sedangkan […]


Share the knowledge!

Alissa Wahid: Kepemimpinan Gus Dur Berpusat pada Prinsip

Share the knowledge!

Alissa Qotrunnada Munawaroh atau yang akrab disapa Alissa Wahid, menegaskan pentingnya menjaga independensi Jaringan Gusdurian. Imbauan tersebut beberapa kali disampaikan oleh Alissa mengingat potensi Jaringan Gusdurian cukup strategis untuk diseret ke ranah politik praktis. Kali ini Alissa berbagi dengan 30 peserta  Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) II yang diselenggarakan pada 4-5 Februari 2017 di Gedung C Universitas Wahid Hasyim Semarang. Alissa menjelaskan lebih dalam tentang 9 Nilai Gus Dur yang menjadi pembahasan pokok dalam kelas. Adapun nilai-nilai itu terdiri dari Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Kekesatriaan serta Kearifan Lokal. Alissa juga mengungkap bahwa nilai-nilai inilah yang  dipraktikkan Gus […]


Share the knowledge!