![](https://ein-institute.org/wp-content/uploads/2020/02/Weslly-Johannes_FB_736_420.png)
Ketika kerusuhan meletus pertama kali di Ambon bulan Januari 1999, Pulau Buru belum langsung terkena dampaknya. Meskipun demikian, rumor menyebar luas dengan cepat, membuat ketakutan warga Kristen yang tinggal di pulau yang mayoritasnya Islam itu, termasuk keluarga Weslly Johannes. “Hampir setahun kemudian, bulan Desember, saya dibangunkan ayah dan disuruh siap-siap mengungsi ke Ambon,” kenang Weslly yang kini aktif di Paparisa Ambon Bergerak, saat menjadi pemantik diskusi di pemutaran film “Beta Mau Jumpa” hari Jumat (28/2) lalu di Gedung Teater Thomas Aquinas Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata. Teror yang dia saksikan dan dengar membuat emosinya bergejolak. “Waktu itu saya benci pada ‘Islam’ […]