
“Beragama saya mencintai manusia. Kalau mengkambinghitamkan ciptaanNya, berarti saya menghina Tuhan,” tutur Guru Besar Antropologi Undip, Mudjahirin Tohir dalam acara Bedah Buku “Beragam(a) Itu Indah” di Sarasehan Selasa Legén ke-97 di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (11/11) malam. Acara ini rutin diselenggarakan oleh pegiat kesenian Jawa di Universitas Negeri Semarang sejak 2014. “Cara beragama setiap orang dipengaruhi oleh tiga kemampuan untuk mewujudkan kebutuhan biologis, sosial dan sentimen kolektif,” ungkap Mudjahirin Tohir. Pria yang kini menjabat Mustasyar PWNU Jawa Tengah memaparkan kebutuhan biologis berupa yang nampak, terdiri dari sandang, pangan dan papan. “Dalam dunia santri disebut basorih,” jelasnya. Setelah […]