Share the knowledge!

Langit belum terang benar saat Atiatul Nur (14 tahun) dan Sumaila (15 tahun) menjejak lapangan Simpang Lima di hari pertama 2017. Bentangan rumput hijau dikotori serakan sampah sisa perayaan tahun baru semalam. Ditambah genangan air lumpur akibat guyuran hujan, alun-alun kota Semarang itu sungguh tak sedap dipandang mata.

Tanpa rasa jijik, kedua remaja Ahmadiyah tadi bergerak memunguti plastik bekas kemasan makanan dan minuman yang basah. Bahu-membahu bersama keluarga dan Jemaat Ahmadiyah lain yang terjun dalam aksi Clean the City, satu jam kemudian telah terkumpul puluhan kantong plastik besar berisi sampah.  Tim Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang pun lantas mengangkut “harta karun” itu dengan truknya.

“Kebetulan saja semalam hujan, jadi sampahnya tidak terlalu banyak, kalau tahun lalu bisa sampai satu setengah truk kami kumpulkan,” kata Ibnu Sartono, seorang anggota senior Jemaat Ahmadiyah yang juga anggota keluarga besar TNI. Dia menerangkan, program bersih-bersih di hari pertama tahun baru ini sudah diselenggarakan tiga kali sejak 2015.

Clean the City, yang mengusung slogan “Awali dengan Kebersihan”, dipicu oleh rasa keprihatinan melihat kotornya kota pasca perayaan malam tahun baru.  “Padahal, kebersihan adalah sebagian dari iman,” ujar Agus Supriyanto, ketua Ahmadiyah Cabang Semarang. Menyumbangkan tenaga untuk membersihkan kota dipandang sebagai ladang amal oleh Jemaat Ahmadiyah. Tahun ini, mereka bergerak serempak di 46 kota.

Meskipun berperan sebagai inisiator, program Clean the City tidak eksklusif untuk Jemaat Ahmadiyah saja. “Kami mengajak masyarakat umum, lintas golongan, lintas agama,” terang Asep Jamaludin, mubaligh Ahmadiyah wilayah Jawa Tengah. Salah satu yang digandeng dalam program ini adalah Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang. Tampak pula beberapa mahasiswa UIN Walisongo ikut membaur di antara peserta.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, Humanity First sebagai badan sosial internasional yang didirikan Ahmadiyah sudah cukup dikenal di tingkat dunia. Di Indonesia, selain Clean the City, badan ini juga menyelenggarakan donor darah, donor kornea mata, dan tanggap bencana. “Seperti gempa di Aceh kemarin, kami juga kirimkan bantuan ke sana,” katanya.

Love for all, hatred for none. Cinta bagi semua, tak membenci siapa-siapa. Demikian kampanye yang ditonjolkan oleh publikasi Clean the City. “Kami ingin masyarakat melihat bahwa Jemaat Ahmadiyah giat bekerja demi masyarakat dan kemanusiaan,” harap Ibnu.

 

Editor: Yvonne Sibuea

Facebook Comments

Share the knowledge!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *