Nonton Bareng Jakarta Unfair, Belajar dari Konflik DKI

Share the knowledge!

Semarang, EIN Institute – EIN Institute menyelenggarakan nonton bersama dan diskusi film “Jakarta Unfair” karya Watchdoc pada Kamis (24/11) di Bioskop PIP Balaikota Semarang. Watchdoc adalah rumah produksi sinema yang berfokus pada dokumentasi isu-isu sosial di masyarakat. “Jakarta Unfair” menyoroti ketimpangan sosial di Jakarta. Warga Jakarta penghuni bantaran Kali Ciliwung menjadi korban kebijakan penggusuran pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kebijakan tersebut mematikan semua sumber ekonomi mereka, sementara jalan keluar yang diberikan pemerintah tidak memadai. Warga kesulitan mencari uang, akibatnya mereka tidak mampu membayar uang sewa rusun yang disediakan pemerintah. Aryanto Nugroho dari Gereja JAGI berpendapat adalah tidak mudah bagi pemimpin dalam […]


Share the knowledge!

Bonnie Triyana: Lihat Peristiwa Dari Konteksnya, Jangan Pelakunya

Share the knowledge!

Maraknya isu penistaan agama terjadi karena banyak orang tidak memahami konteks peristiwanya, ungkap Bonnie Triyana Pimpinan Redaksi Majalah Historia pada acara Diskusi Penistaan Agama dalam Sejarah Indonesia yang digelar di Gedung Sarekat Islam, Jl. Gendong, Semarang (22/11). “Istilah penistaan agama belum dikenal sampai tahun 1965, dulu memang ada kasus yang dianggap seperti itu, tapi belum disebut menista agama,” terang Bonnie. Masyarakat kadang tidak tahu ada oknum yang memakai isu agama untuk mencapai tujuan mereka sendiri.  “Demokrasi di negara kita semakin berkembang, jadi kalau ada yang dianggap menista agama serahkan saja ke hukum. Jangan membuat suasana jadi tidak stabil, apalagi sekarang […]


Share the knowledge!

Tedi Kholiludin: Istilah Penistaan Agama Sangat Subjektif

Share the knowledge!

Dalam kasus penodaan agama ada standar yang biasanya terkait dengan pendapat mayoritas, ungkap Tedi Kholiludin Direktur Lembaga Studi Sosial Agama (eLSA) Semarang, saat ditemui Kabar EIN pada acara Diskusi Penistaan Agama dalam Sejarah Indonesia yang digelar di Gedung Sarekat Islam, Jl. Gendong, Semarang (22/11). Menurutnya, UU Penodaan Agama rawan mengkriminalisasi mereka yang punya tafsir berbeda dengan kelompok arus utama. “Banyak orang yang tidak bermaksud menjelekkan atau menista, dikriminalisasi karena pendapatnya itu,” ujar Tedi. Karena itu Tedi berpendapat bahwa penistaan atau penodaan agama sangat subjektif. “Tidak semua persoalan agama jawabannya adalah regulasi.” imbuhnya kemudian. Menurutnya, memang ada orang yang dengan sengaja […]


Share the knowledge!

Lukas Awi: Rohaniawan Dituntut Memelopori Pembauran

Share the knowledge!

Kasus intoleransi yang marak terjadi belakangan ini, dipicu oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan. Dengan cara mencari dan menemukan kelemahan dari pemimpin yang ada, demikian disampaikan Dr Abdul Wahid, pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo-Semarang dalam forum dialog Komunitas Lintas Iman (IFC) yang digelar dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional. “Contohnya adalah Ahok, dia adalah orang pintar tapi emosional. Dan, pesaing menggunakan kelemahan itu untuk menjatuhkan Ahok,” ungkap Abdul Wahid, Jumat (18/11) di Semarang.  Wahid menjelaskan “kepentingan politik” yang berujung pada intoleransi ini sangat terlihat jelas disaat Ahok teledor dalam berbicara. Contoh lainnya adalah saat Obama diprotes karena punya nama tengah […]


Share the knowledge!

Dialog Kebangsaan: Membangun Indonesia yang Pancasilais & Pluralis

Share the knowledge!

Semarang, EIN Institute – Ein Institute menyelenggarakan Dialog Kebangsaan: Membangun Indonesia yang Pancasilais dan Pluralis. Dialog ini bertempat di Taman Budaya Raden Saleh-Semarang pada 18 Juni 2014, , dengan narasumber Pdt. Tjahjadi Nugroho (pemuka agama Kristen),  Bingky Irawan (pemuka agama Konghucu), dan Guntur Romli (pegiat pluralisme). Dialog dibuka dengan paparan dari Pdt. Nugroho yang membahas bahwa kelanjutan Pancasila sangat bergantung pada sosok pemimpin Indonesia. Pemimpin bangsa yang ideal adalah sosok yang mengikuti petunjuk Allah dalam menjalankan tugasnya, demikian pendapat Pdt. Nugroho. Sementara, Pancasila sendiri dianalogikan sebagai akad nikah yang mempersatukan berbagai komponen bangsa, segala suku dan agama, menjadi satu kesatuan […]


Share the knowledge!