Semarang, Kabar EIN – Politisasi identitas dan agama yang membuat Indonesia bergejolak belakangan ini terjadi karena orang terjebak pada keakuan dalam beragama. Akibatnya, umat terlalu fokus pada perbedaan dan tergesa menyebut orang yang berbeda sebagai “kafir”. Idealnya, keakuan dalam beragama itu dilampaui ke arah kemanusiaan dan roh moral universal yang dikandung dalam setiap agama. Demikian disampaikan Siti Rofiah, peneliti Lembaga Sosial dan Agama (eLSA) Semarang, dalam acara Jagongan Kebangsaan di Graha Sinode GKMI Grasima, Jl. Sompok Lama 60 Semarang, Rabu (15/5) malam lalu. “Saat ini banyak orang mabuk agama, mempertuhankan agamanya, bukan Tuhan yang sejati. Dengan gampangnya menyebut orang lain […]
Jagongan Kebangsaan Membahas Keislaman dan Kekristenan dalam Konteks Keindonesiaan
Semarang, Kabar EIN – Apa yang bisa menjadi landasan untuk hidup bersama antar umat yang berbeda-beda agama di Nusantara ini? Pertanyaan itulah yang dikaji bersama dalam acara Jagongan Kebangsaan hari Rabu (17/5) malam lalu. Bertempat di Graha Sinode GKMI Grasima daerah Sompok Lama Semarang, sekitar lima puluh orang menghadiri acara yang digagas oleh Peace Hub, Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang, Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang, dan LBH Semarang itu. “Acara ini intinya ingin menyadarkan pada kita semua arti penting keterlibatan kita di dalam isu-isu kebangsaan, selain menjalin silaturahmi dengan sesama warga yang memiliki keprihatinan bersama tentang kondisi Indonesia,” […]
Garda Bangsa: Pengajaran Kitab Kuning Akan Hasilkan Mahasiswa Toleran
Di tengah sambutannya yang berapi-api, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, mengangkat kepalan tangannya ke udara sambil memekikkan kata “NKRI!” ke arah anak-anak muda peserta seminar. Spontan semua peserta ikut mengepalkan tangan, sambil membalas pekikan Nasir dengan lantang, “Harga mati!” Menyikapi perkembangan keamanan nasional Indonesia yang dikepung paham-paham anti Pancasila, Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) menggelar seminar bertema “Menghadirkan Kitab Kuning, Melawan Paham Radikal” pada Sabtu (6/5) di lantai VI Gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Seminar ini menghadirkan Menristekdikti, Muhammad Nasir sebagai Keynote Speaker. Selain Nasir, hadir pula Rektor UNDIP, Yos Johan Utama, Komisi […]
Jaringan Gusdurian Gelar Bedah Buku “Gerakan Ahmadiyah di Indonesia”
Semarang, EIN Institute – Kisah penyebaran Ahmadiyah di Indonesia memang memiliki banyak versi, tetapi yang paling sering dirujuk adalah kisah pelajar Indonesia yang kembali ke Indonesia pasca belajar di Lahore pada tahun 1925.Salah satu bukti catatan sejarah adalah surat dari Abdul Sami Sumantri yang menceritakan betapa menyenangkannya belajar Islam di Ahmadiyah School Qadian. Setelah surat itu sampai ke Sumatra, banyak anak muda Sumatra yang kemudian menyusul untuk belajar ke Qadian, India. Begitulah sejarah awal masuknya Ahmadiyah ke Indonesia yang ditulis Iskandar Zulkarnaen dalam buku “Gerakan Ahmadiyah di Indonesia” (2006). Buku tersebut dibedah dalam forum yang digagas Jaringan Gusdurian Komisariat Universitas […]
Pondok Damai, Inisiasi Anak Muda Menyebar Virus Kerukunan Beragama
31 anak muda terlihat duduk melingkar saling bertukar cerita di Aula Lantai I Vihara Buddhagaya, Semarang. Mereka tanpa risih menyampaikan semua kegundahan yang selama ini terpendam; berbagi kisah tentang alasan memilih agama yang sekarang mereka anut. Mereka saling menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang dialami saat berinteraksi dengan umat agama lain, serta menceritakan bagian lain yang menyenangkan. Mereka adalah peserta program live in yang diselenggarakan komunitas Pondok Damai (PD) mulai dari Jumat sampai Minggu (21-23/4). Yohanes Gimanto (26) dan Muwahib (26) terlihat sesekali saling melempar canda dalam forum saat sesi pertama dimulai. Mereka mencoba membangun suasana akrab antar peserta, menghangatkan forum. […]
Politik Islam Orde Baru: Hegemoni Ingatan dan Romantisme Semu
Selasa malam (4/4) Kampung Gendong Selatan Kelurahan Sarirejo Semarang terlihat riuh dengan kehadiran ratusan anak muda memadati Gedung Sarekat Islam (SI). Mereka peserta acara diskusi Gedung SI bertema Politik Islam Orde Baru. Gedung SI sendiri ternyata bukan tempat sembarangan, gedung bersejarah yang dahulu punya nama Gedung Rakyat Indonesia (GRI) ini, baru saja selesai dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCP) Jawa Tengah, pada 22 Desember 2014 lalu. Tahun ini usia Gedung SI telah mencapai 97 tahun. Gedung Rakyat Indonesia mulai dibangun pada tahun 1919 dan selesai dibangun pada tahun 1920. Pada masa awal didirikan, GRI kerap digunakan secara bergantian oleh […]
Kisah Baleganjur dan Para Pemuda Bali di Perantauan
Mengikuti prosesi ritual umat Hindu, tidak akan lepas dari musik gamelan yang mengiringinya. Seperti halnya dalam rangkaian perayaan Nyepi, mulai dari Melasti sampai Tawur Agung, ritual ini tidak luput dari iring-iringan musik gamelan Baleganjur. Gamelan Baleganjur awalnya berperan sebagai pengiring upacara ngaben atau pawai adat dan agama. Dalam perkembangannya,kini Baleganjur digunakan dalam acara-acara lain seperti pawai kesenian maupun pawai olahraga. Ciri khas Baleganjur adalah gong, kempul dan kendangnya. Sekilas Baleganjur Sekelompok pemuda penabuh Baleganjur terlihat bercengkrama di area Pura Agung Giri Nata seusai mengiringi prosesi upacara Tawur Agung pada Senin (27/3) malam. Salah satu penabuhnya, Bayu Mandala terlihat bercucuran keringat […]
Angkringan Silaturahim: Budaya adalah Panglima dalam Membangun Perdamaian
Semarang, Kabar EIN – Sejak Sabtu (25/3) pagi, para pemuda Katolik Ungaran terlihat sibuk menata dekorasi di halaman Gereja Kristus Raja Ungaran. Kerja-kerja ini merupakan persiapan penyelenggaraan acara “Angkringan Silaturahim: Srawung Seniman Budayawan Lintas Agama.” Beberapa anak muda terlihat menyiapkan panggung, menggelar karpet di ruang tengah untuk tempat duduk tamu , serta menata meja-meja kecil di sekeliling karpet sebagai tempat menghidangkan jajanan pasar. Suasana terbangun seolah-seolah di angkringan pinggir jalan, bedanya jajanan di angkringan ini tak dipungut bayaran. Gelar kesenian yang ditampilkan cukup beragam. Ada seni Karawitan dari Candra Kirana dan tembang Geguritan dari Paramesthi, pertunjukan teater, dan tarian Sufi. […]
Setyawan Budi: Indonesia Harus Pukul Mundur Intoleransi
Semarang, EIN Institute – Para peserta acara “Srawung Kaum Muda Lintas Agama” tersentak menyaksikan Romo Aloysius Budi Purnomo (Romo Budi) berlari ke tengah area pertunjukan, menerobos hujan dan memeluk penari sufi. Tari Sufi yang dipentaskan oleh komunitas Islam di halaman Balaikota Semarang pada Minggu (5/3) berakhir haru. Gerimis runtuh menjelang tarian selesai dipentaskan, dan dalam sekelip mata berganti menjadi hujan disertai angin kencang. Perubahan cuaca ini memaksa peserta acara srawung berjejal-jejal berebut berteduh di bawah tenda. Sementara salah satu penari sufi terus berputar menyelesaikan gerakan tarinya tanpa menghiraukan hujan lebat. Romo Budi yang mengiringi tarian dengan meniup saksofon sontak berjalan […]
Alissa Wahid: Kepemimpinan Gus Dur Berpusat pada Prinsip
Alissa Qotrunnada Munawaroh atau yang akrab disapa Alissa Wahid, menegaskan pentingnya menjaga independensi Jaringan Gusdurian. Imbauan tersebut beberapa kali disampaikan oleh Alissa mengingat potensi Jaringan Gusdurian cukup strategis untuk diseret ke ranah politik praktis. Kali ini Alissa berbagi dengan 30 peserta Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) II yang diselenggarakan pada 4-5 Februari 2017 di Gedung C Universitas Wahid Hasyim Semarang. Alissa menjelaskan lebih dalam tentang 9 Nilai Gus Dur yang menjadi pembahasan pokok dalam kelas. Adapun nilai-nilai itu terdiri dari Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Kekesatriaan serta Kearifan Lokal. Alissa juga mengungkap bahwa nilai-nilai inilah yang dipraktikkan Gus […]